Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa
dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah
diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana
panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya
menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada
kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, "Hai
anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!"
anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!"
Sesampainya di tempat
di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah
bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total!
Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis. Namun
kemudian...tiba- tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah
tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri
ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada
seseorang yang sempat menegurnya, "Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati."
Bapak itu menjawab, "Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa
membantu mengangkat batu-batu ini!" Maka orang itu dan beberapa orang
lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan
menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya,
maka ia menggali terus.
Dua jam telah berlalu, lalu lima jam,
sepuluh jam, tigabelas jam, delapan belas jam. Lalu tiba-tiba ia
mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat
sebagian dari papan itu, dan berteriak, "Armando!", dan dari kegelapan
di bawah itu terdengarlah suara kecil, "Papa!". Kemudian terdengarlah
suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut
berteriak!
Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu,
kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat
menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak
yang masih hidup itu! Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu
untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah
diselamatkan semua. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada
teman-temannya itu, "Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti
akan datang untuk menyelamatkan kita!"
Mari kita renungkan
bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan,
tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa.
Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas
mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan
bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa
Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang
yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. jangan lupa tinggalkan komentar ya!!!
0 Response to "JANJI SEORANG AYAH KEPADA ANAK NYA"
Post a Comment